17 Juni 2013

Piala Konfederasi Ajang Promosi

Tim Fenua Tahiti

Polinesia Prancis tak hanya punya pantai indah. Perkembangan sepak bola di negara tersebut pun sangat pesat.

Apa yang terbesit di benak orang saat menyebut menyebut nama Tahiti? Laut biru, pasir putih dan pemandangan indah mungkin menjadi jawaban populer. Hal yang wajar karena negara kepulauan yang punya nama resmi Polinesia Prancis itu berhias sejumlah pantai indah. Salah satu yang terkenal adalah Bora-Bora. Tahiti sendiri adalah nama pulau terbesar dan diambil untuk memudahkan pengenalan.

Akan tetapi Tahiti tidak hanya punya pantai indah. Sepak bola di negara tersebut pun punya potensi berkembang. Asosiasi sepak bola Tahiti memang baru terbentuk  pada 1989. Tapi sejarah sepak bola di negara tersebut telah berlangsung empat dekade sebelumnya.

Sepak bola di Tahiti dikenalkan oleh bangsa Prancis yang menjadi koloninya. Laga internasional pertama di negara tersebut dimainkan pada 21 September 1952 melawan Selandia Baru. Namun baru sejak Asosiasi Sepak Bola Tahiti (FTF) terbentuk pada 1989, perkembangan sepak bola mulai terarah.

Perkembangan sepak bola kian pesat setelah Tahiti mendapatkan  bantuan FIFA Goal Project pada 2006. Beragam fasilitas dibangun dan diperbaiki. Manfaatnya langsung terlihat. Tak sampai dua tahun Tahiti langsung berbicara di level internasional. Untuk kali pertama sepanjang sejarah, ada nama Tahiti di daftar kontestan putaran final turnamen antar negara dalam lingkup global.

Pada 2008 timnas U-20 Tahiti melaju ke final Piala Dunia setelah berhasil menjadi juara Piala Oseania. Empat tahun berselang, sejumlah pilar tim U-20 itu menjadi bagian dari keberhasilan Tahiti meraih trofi internasional pertamanya. Keberhasilan menjadi juara oseania pada 2012 menjadi puncak pertamanya.

Tim Fenua menjadi wakil dari samudra pasifik pertama yang bisa menjuarai kejuaraan tersebut. Sebab sejak 1980 ketika Piala Oseania pertama kali digear, trofi juara hanya dimiliki oleh Australia dan Selandia Baru. Terlepas dari kehilangan Australia yang memilih bergabung dengan Asia, keberhasilan tim Fenua patut diacungi jempol.

Polinesia Prancis merupakan negara dengan jumlah penduduk terminim yang bisa menjuarai turnamen antar negara. Meski memiliki 146 klun sepak bola dan sekitar sebelas ribu pemain, jumlah total penduduk negara tersebut tak sampai 250 ribu jiwa. Hanya 0,1 persen penduduk Indonesia.

Perkembangan yang pesat di Tahiti itu pun dipantau FIFA. Pada September 2013 nanti, negara tersebut ditunjuk untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola Pantai 2013. Itulah untuk kali pertama, ada negara di samudera Pasifik yang menggelar turnamen sepak bola level dunia. Sebuah pengakuan atas keindahan pantai sekaligus sepak bola di negara tersebut.

Ajang Promosi

Keberhasilan menjadi juara Piala Oseania sekaligus meraih tiket ke Piala Konfederasi 2013 disambut suka cita oleh para penggawa tim Fenua."Kami sungguh tak menyangka dengan keberhasilan ini," kata pelatih Eddy Etaeta saat itu. "Kini para pemain harus sadar bahwa akan menghadapi tantangan berat. Tidak hanya menantang negara-negara kepulauan lain, tapi tim-tim terbaik dunia di Piala Konfederasi."

Antusiasme tinggi juga ditunjukkan oleh para penggemar saat melakukan 100 hari pemusatan latihan jelang Piala Konfederasi. "Untuk negara kecil seperti kami, tampil di Piala Konfederasi merupakan kesempatan besar. Kans untuk meningkatkan level sepak bola juga cabang olah raga lain ke jenjang yang lebih tinggi,: ujar striker Marama Vahirua.

Dalam persiapan, hasil yang didaptkan Vahirua dkk memang tidak terlalu memuaskan. Pekan lalu mereka sempat dibantai 0-7 oleh tim U-20 Cile. Tapi hal tersebut tak membuat nyali mereka langsung ciut. Sebaliknya tim besutan Etaeta itu menilai kekalahan dari Cile sebagai pelajaran penting.

"Tim U-20 Cile merupakan juara Amerika Selatan. Saya berharap kekalahan ini menjadi pemicu bagi kami. Para pemain harus bereaksi positif dari ujian yang telah didapat.," ungkap Etaeta.

Bagi Vahirua, tujuan utama dari keikutsertaan di Piala Konfederasi bukanlah mengejar prestasi,. Dia melihat ada kesempatan besar untuk mengenalkan sepak bola Tahiti kepada dunia. Dia ingin Tahiti tak hanya dikenal melalui keindahan pantainya.

"Turnamen ini menjadi kesempatan bagi kami untuk membuktikan bahwa sepak bola Tahiti tak hanya terbatas di kepulauan," ujarnya.

0 comments:

Posting Komentar

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: antoniachekov@gmail.com

Our Team Memebers