Kondisi seperti ini harus diantisipasi siapa saja yang menduduki kursi pelatih Gli Azzuri, tak terkecuali Cesare Prandelli. Dia mesti siap mengambil keputusan dan menjelaskan alasannya dengan gamblang kepada publik.
Kali ini perdebatan mengenai strategi terbaik Gli Azzuri di Piala Konfederasi 2013 juga mengemuka. Prandelli disebut-sebut ragu dalam menentukan formasi antara 4-3-1-2 atau 4-3-3.
Fakta ini mengemuka melihat perbedaan strategi yang dipakai Gli Azzuri dalam laga persahabatan dan turnamen resmi. Selama ini, empat dari lima laga Pra-Piala Dunia 2014 dilakoni Italia dengan formasi 4-3-1-2. Namun dalam lima laga persahabatan, Italia malah dominan memainkan 4-3-3.
Pola 4-3-1-2 bukanlah strategi asing bagi Gli Azzuri. Namun ada masalah yang harus diselesaikan oleh Prandelli. Strategi 4-3-1-2 membutuhkan gelandang serang jempolan. Padahal Italia tidak memiliki nama besar yang bisa mengisi posisi tersebut. Kemampuan Emanuele Giaccherni, Alessandro Diamante dan Riccardo Montolivo yang pernah dicoba dinilai meragukan.
Akan tetapi, bukan Prandelli jika tidak menemukan solusi. Terlihat jelas di Piala Eropa 2012, dia mampu membuat lawan-lawan Gli Azzuri terperangah dengan fleksibilitas taktik yang dimiliki. Akibatnya, secara mengejutkan, italia sanggup menembus final. Bukan tak mungkin kalau kali ini Prandelli kembali mengundang decak kagum di Piala Konfederasi 2013.
0 comments:
Posting Komentar