Para pemain Belanda antusias melihat suporter yang memadati stadion utama Gelora Bung Karno
Bukan penyerang atau gelandang serang yang menjadi daya tarik laga persahabatan tim nasional Indonesia versus De Oranje—julukan timnas Belanda—di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin malam. Laga itu menjadi panggung pertunjukan penjaga gawang Kurnia Meiga.
Pujian diberikan langsung oleh pelatih timnas Belanda, Louis van Gaal. “Kurnia Meiga pemain potensial,” katanya kepada wartawan seusai pertandingan.
Ya, penampilan penjaga gawang Arema Malang itu memang cukup istimewa. Kendati kebobolan sampai tiga gol, dan laga berakhir kalah 0-3, kiper jangkung tersebut melakukan penyelamatan berkali-kali. Pada babak pertama, dari 10 serangan yang dilancarkan Belanda, hanya satu yang berbuah gol.
Saat memasuki babak kedua, penampilan Kurnia Meiga juga tak menurun, meski dia sempat meminta bantu- an medis. “Saya senang bisa menahan tendangan Van Persie,” kata Meiga, meski ia tak bisa menutupi kegugupan pada awal pertandingan. Apalagi, pada dua menit pertama, dia sudah kebobolan. Namun wasit menyatakan offside.
Dalam laga itu, Van Persie gagal menjebol gawang Meiga. Justru Siem de Jonglah yang bisa menjebol gawang Kurnia Meiga dua kali. Gol ketiga tim tamu dicetak Arjen Robben. Dia melenggang solo dan melewati dua penjagaan timnas.
“Babak pertama berjalan dengan baik, babak kedua kami terlihat kelelahan. Di situlah Belanda mulai menekan,” kata Jacksen F. Tiago, pelatih timnas.
Pelatih Persi- pura Jayapura itu juga senang karena anak asuhnya itu menjalankan skenario sesuai dengan rencana. Beberapa peluang diciptakan Boaz Solossa, yang didapuk menjadi kapten dalam laga itu. Andik Vermansyah juga membuat tiga kali peluang gol. Meski hanya tampil di babak kedua, penampilan Andik mendapat perhatian Patrick Kluivert.
“Pemain nomor 21 yang kecil itu punya kecepatan. Dia sangat bagus,” kata Klui- vert.
Berdasarkan catatan Jacksen, stamina pemain masih menjadi pekerjaan rumah untuk diperbaiki. “Saya akui, di babak kedua, pemain kami mulai kelelahan. Belanda mulai menekan. Kami juga sudah sebisa mungkin menutup, tapi akhirnya terjadi juga,” ujarnya.
Sementara itu, Louis van Gaal mengaku penampilan timnya pada babak awal tidak cukup bagus. “Tapi,
Bukan penyerang atau gelandang serang yang menjadi daya tarik laga persahabatan tim nasional Indonesia versus De Oranje—julukan timnas Belanda—di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin malam. Laga itu menjadi panggung pertunjukan penjaga gawang Kurnia Meiga.
Pujian diberikan langsung oleh pelatih timnas Belanda, Louis van Gaal. “Kurnia Meiga pemain potensial,” katanya kepada wartawan seusai pertandingan.
Ya, penampilan penjaga gawang Arema Malang itu memang cukup istimewa. Kendati kebobolan sampai tiga gol, dan laga berakhir kalah 0-3, kiper jangkung tersebut melakukan penyelamatan berkali-kali. Pada babak pertama, dari 10 serangan yang dilancarkan Belanda, hanya satu yang berbuah gol.
Saat memasuki babak kedua, penampilan Kurnia Meiga juga tak menurun, meski dia sempat meminta bantu- an medis. “Saya senang bisa menahan tendangan Van Persie,” kata Meiga, meski ia tak bisa menutupi kegugupan pada awal pertandingan. Apalagi, pada dua menit pertama, dia sudah kebobolan. Namun wasit menyatakan offside.
Dalam laga itu, Van Persie gagal menjebol gawang Meiga. Justru Siem de Jonglah yang bisa menjebol gawang Kurnia Meiga dua kali. Gol ketiga tim tamu dicetak Arjen Robben. Dia melenggang solo dan melewati dua penjagaan timnas.
“Babak pertama berjalan dengan baik, babak kedua kami terlihat kelelahan. Di situlah Belanda mulai menekan,” kata Jacksen F. Tiago, pelatih timnas.
Pelatih Persi- pura Jayapura itu juga senang karena anak asuhnya itu menjalankan skenario sesuai dengan rencana. Beberapa peluang diciptakan Boaz Solossa, yang didapuk menjadi kapten dalam laga itu. Andik Vermansyah juga membuat tiga kali peluang gol. Meski hanya tampil di babak kedua, penampilan Andik mendapat perhatian Patrick Kluivert.
“Pemain nomor 21 yang kecil itu punya kecepatan. Dia sangat bagus,” kata Klui- vert.
Berdasarkan catatan Jacksen, stamina pemain masih menjadi pekerjaan rumah untuk diperbaiki. “Saya akui, di babak kedua, pemain kami mulai kelelahan. Belanda mulai menekan. Kami juga sudah sebisa mungkin menutup, tapi akhirnya terjadi juga,” ujarnya.
Sementara itu, Louis van Gaal mengaku penampilan timnya pada babak awal tidak cukup bagus. “Tapi,
di babak kedua, tim sudah bermain lumayan,” ucapnya ketika ditemui seusai pertandingan. Padahal, kata Van Gaal, para pemainnya banyak mendapatkan peluang, tapi sayang, tidak didukung oleh kondisi lapangan yang ada.
“Kondisi lapangan di sini (Stadion Utama Gelora Bung Karno) buruk, jadi banyak peluang yang terbuang,” ujarnya.
0 comments:
Posting Komentar